Sabtu, 09 Juli 2011

PENJARA KESUNGGUHAN

oleh kemalasan, mimpi dijadwal
untuk sebuah ketika di mana lamunan menjadi ajaran

aku diam lalu terpilih oleh cinta untuk melawan
sepanjang jalan: aku memeluk bunga
lalu tidur agar aku tidak lupa dan terpenjara
seperti buku-buku yang dipaksa memperkosa mantra

lalu pada sebuah bulan yang belum ada gambarnya
terlihat ingatan yang lama diam sebab salah sangka
aku dicurigai mencuri sepeda
ketika aku bertanya di manakah aturan menjadi bersahaja

di kurusetra
hamba sahaya menghadap raja
demi perang mewujud doa
di sebuah akhir perburuan kata-kata
ketika pena berdebat dengan angka

pengadilan menghujat nama
hakim bicara irama
dan lagu bernama hukuman itu
adalah keputusasaan yang dikira adalah tujuan

mengalami tempuhan merdeka atau mati
aku melihat kemerdekaan yang memaksa
dan kematian yang tak pernah dihitung dengan percaya


aku kagum pada slogan itu
tapi yang kutahu
harus ada usaha untuk keberanian menjadi tidak tergantung

                                                                     Teluknaga, 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar