kata-kata lunglai di hatiku
ketika kancil masih saja mencuri mentimun
gigi yang tanggal dalam mimpiku
adalah cinta yang gagal belajar rindu
asmara oh asmara
dengan apa kau hendak memeluk ingatanku
sedang tali jiwa
terurai putus sebab gagasan masturbasi
pembaringan yang dipahat dengan airmata ini
seperti kemarau tanpa debu
lengang sampai nafas membusuk
pada ziarah panjang ke semua jenis angan
oh nestapa perih bernama kesadaran
masokhisme ini mestinya tidak terjadi
sampai tinggal bara rasa jiwa
ketika perjuangan kembali pulang ke haribaan niat
yang mati dan hilang
pernah hidup dan bercerita tentang jamuan mimpi
seperti ziarah para nabi
kesunyian menjadi istana merdeka
dongeng ini
tidak kenal perang dan menang dan kekalahan
ia lahir tidak untuk berita
juga bukan untuk pagi yang buta
Jakarta, 1999
Tidak ada komentar:
Posting Komentar