Selasa, 21 Juni 2011

MATINYA KENANGAN

seorang kawan memberiku makan
di Yogyakarta ketika umurku lapar
ingatan basah kuyup dengan nasib jelata
yang mati sebab ingin menghisap tembakau

kepada siapa kegembiraan akan dibagi
tentu tidak untuk catatan pelajaran
dari sekolah yang udzur
ratusan tahun menanggung hutang

pemberontakan bukanlah ulangan
sebab tidak pada kematian
sang pahlawan menjadi jagoan
membangun rumah yang sopan
kepada setiap kegelisahan
itulah yang harus siap dilakukan
seorang pahlawan

kesabaran diuji ketika kita bertanya
demi penghargaan atas mereka
yang tahu bahwa sang penanya
adalah si empunya jawaban

sajak sederhana ini aku tulis
di hari ketika kenangan terbunuh
oleh dunia yang hanya sesekali menjenguk
sebagai duka
yang remeh dan miskin
atau gelandangan bagi kekuasaan

air liur sudah pahit
kata-kata gurun sahara
harapan batu
di hari ketika ia mati
kenangan menunggu sedekah ingatan
seperti aku
yang rindu pelajaran matematika
untuk tetap tertawa
                                      Cirebon, 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar