kalimat asing dari anehnya cinta
bertingkah seperti tangis kanak-kanak
pengemis yang kehabisan rokok
sedang rindu sedang tak boleh bicara
tentang jarak kerja dengan harga-harga
airmata bercerita darah
keringat semesta embun
pada sengketa cangkul dan pena
aku menunggumu
revolusi ini harus merubah kata-kata
menjadi tidak sekadar mantra berita
atau obat pengabai rasa
kesederajatan harus meningkat
ala kadar sapa cinta
akan telanjang
di depan sejarah yang masih dahaga
duka sejenis karma
dari patahnya dialektika
takut dan berani
bukan lagi soal dalam meniti revolusi
mari melihat cinta
yang tak pernah
merayakan ulang tahun
tapi selalu pasti tentang cita kedewasaan
kepadamu yang berkaca
aku mohon dimaafkan
untuk nama yang perlu ingin
tidak lagi menenun hanya kenangan
Jakarta, 1999
Tidak ada komentar:
Posting Komentar