Selasa, 21 Juni 2011

URIP AHMAD ARIYANTO

bernafas seperti bayi
bertindak seperti ibu
merasa seperti ayah
:airmata berburu doa  
untuk memberi nama kepada cinta
yang mendengar kematian
tengah bicara

hidup bukan persembunyian
semua tangis adalah nyata
setiap duka ada gambarnya
menjadi rajah di jiwa

sendiri di jalan merdeka
kau mengejut ingatan renta
di tengah repot segendong nama
di atas nama

bersalaman dengan jiwamu
rindu luruh walau sementara
sedang harapan mati
yang kau bawa pergi
membuat harga diri
serasa tak sakit lagi

selamat jalan, umur tersayang
yakin cintamu adalah guru
untuk sebatang kara kegembiraan
yang hari ini tersaji di meja makan

kesendirian yang nyanyi bersamamu
adalah titah jujur
betapa makna syukur
dengan bilah kenangan warisanmu
semua bersiap mengasah sangkur
                                     Teluknaga, 06082009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar