di kejauhan airmata hujan
sepotong gerimis mengantar selembar lapar
di kota ini, aku belum bertemu jelata
seburuk ingatanku
menjelang pagi
ada doa yang masih terus bermusyawarah
apakah mereka akan menuju Tuhan
bersama-sama atau sendiri-sendiri
duh sepi,
yang merindukanmu di mimpi larut ini
adalah wajahku yang biru
di lebam senggama masa lalu
Yogyakarta, 2001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar