Selasa, 21 Juni 2011

RINDU SEPI

di kejauhan airmata hujan
sepotong gerimis mengantar selembar lapar
di kota ini, aku belum bertemu jelata
seburuk ingatanku

menjelang pagi
ada doa yang masih terus bermusyawarah
apakah mereka akan menuju Tuhan
bersama-sama atau sendiri-sendiri

duh sepi,
yang merindukanmu di mimpi larut ini
adalah wajahku yang biru
di lebam senggama masa lalu
                                         Yogyakarta, 2001

Tidak ada komentar:

Posting Komentar