nafasku, harap kau maklum
dengan kesombongan bodoh
dari pikiran yang bernafsu
untuk mengaturmu
kamu adalah manfaat
adalah berkah
ini badanku hendak menurut
pada aturan kesetiaanmu
sungguh tak ada luka
yang tak mungkin sembuh
sungguh tak ada kasih
yang tak mungkin setia
aku berserah
bersamamu
menuju janji di tubuhku
tentang cerah jiwa-jiwa suci
memasti matahari terbit
aku ingin kau melega di hati
menjadi cinta yang percaya
pada setubuh jiwa
pengharapan matematika
perhitungan fisika
kesadaran kimia
luruh di gerakmu
yogaku
adalah syair menari
adalah puisi bernyayi
adalah hati yang berpuasa
irama gelap rasaku
ada malam dan gulita untuk sembunyi
kegilaan jiwa nafsuku
cukuplah sukma memuaskan diri
Cirebon, 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar