Selasa, 21 Juni 2011

RATAP KEMERDEKAAN


tentang bagaimana sunyi bertutur
:puisiku mati
seperti ilmu pengetahuan
ditinggal pergi sejarah dan ideologi

cinta yang mengatur nafasku
hari ini menjadi saksi
atas niat asmara sepiring nasi
dan sepetak jadwal bertemu guru

mimpi yang jatuh miskin
bangkrut dalam perdagangan harapan
dan tubuh tergadai pendidikan
bertaruh nyawa untuk dapat makan

janji tanah kesetiaan
bersedekah hanya dengan senyuman
yang lukis dari perih
dan dahaga lapar kesadaran

seperti ratapan
yang membuat negara
tak lebih dari candu kemerdekaan
kemarahan yang dijual sebagai azimat
membikin agama jadi kurang pendidikan

untuk perayaan ulang tahun ini
pohon kata-kata telah lapuk
akarnya menjadi istana bangsa rayap
yang berkerumun di alam harap

di pikiran para jiwa
yang nyanyi lagu kebangsaan
lilin menyala sewarna bendera
tanah air yang terus memberi cinta
                                     Banten, 17082009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar