menyuruhku buka baju
dan kau pun segera tahu
tak banyak pengalaman di hatiku
untuk mengeja keringat di cintamu
asmara embun
mencari anak dari setubuh pelangi
ibu hujan bapak kenangan
lagu ini baru bisa dinyanyikan
dalam sesal kematian
laut diam di gairahku
nafas menaklukkan kata-kata
ya. aku ingin tak ada pikiran
yang terus menindas namaku
dengan kabar abadinya cinta
cinta itu argumentasi
yang mustahil sampai pada kesimpulan
tanpa kesungguhan menyusun bukti
dari kesetiaan
yang bersedia membuka diri
dengan senyum dan tawa
mari kita bicarakan luka
tidak dalam hitung untung rugi
seperti kelamin
yang berjuang untuk menguasai pasar
lagu ini bukan kidung doa
apalagi serapah duka
aku hanya ingin
bahwa ketika kau bahagia
jangan lupa untuk selalu
menghormati airmata
Jember, 1997
Tidak ada komentar:
Posting Komentar