dari kejauhan cakrawala
puisimu menjemput jiwa
bersama mimpi
yang terbata-bata mengeja perhatian
dari sabarnya bumi kesadaran
khilaf kenangan
tentang selingkuh telanjang
melibat cinta dengan persoalan
yang berat dan tak terjelaskan
tentang duka dan kehormatan
airmata dan juga perih di namamu
adalah perjumpaan dengan keberanian
di ujung sore yang belum pernah diberitakan
keringatmu tetes basahi telapak angkara
dalam perjuangan yang menjadi bukti
kata-kata
senyum najis
pernah aku telan
agar tangan terus terkepal
menghadap harapan
yang kau pun belum kenal
selamat jalan
laguku hidup
kepadamu
aku percayakan pengakuan
surga seharga dunia setia
Teluknaga, 07082009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar