kepada kesedihan seumur bayi
seorang petani menitipkan ideologi
yang tak bisa dipercayakan
kepada seacara demokrasi
dari sepi yang purba
petani itu menerima benih padi
yang tak bisa ditanam
dengan pupuk kotoran zaman
pada kemalasan yang berkata-kata
dengan jadwal pelajaran
sang petani menggali
mata air air mata
banjir darah dari 1965
genang di semua perkara
hingga habis dalil kebenaran
selain lupa
Jakarta, 2000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar