sepi. seperti doa kehabisan kata
harapan yang tersingkir
dan terus dipaksa minggir
oleh kenyataan rasanya cinta
ingatan mati rasa
dari kenangan terluka
yang masih menimbang usia
dengan jelang purba airmata
aku menunggu sampai gila
dan bayangmu tak juga tiba
aku menunggumu bertutur kata
dan bibirmu mencibir senja
pada sunyi menyeluruh ini
kepasrahan menjadi usaha terakhir
untuk bertahan dalam peluk janji
demi nama tangis menjelang mati
milik siapa jiwa sakit
di tubuh ini
malam yang menjadi jawab
untuk senja segera beranjak
tapi malam belum hidup
sebab doa masih kanak-kanak
dan keputusan tentang manfaat usia
tak ada selain Kamu yang tahu
mungkin lancang atau kurang ajar
kalau aku tunjuk ingatan telanjang
yang adalah tanda tanya
tentang kenapa Kau sebut nama
bukankah kehendak-Mu adalah rahasia
dan kuasa-Mu mengatasi kata-kata
tapi kenapa Kau beri aku lupa
bahwa yang terpenting dari cinta kita
adalah rindu tulus yang mau bicara
Jakarta, 2004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar